Solusi nuklir
@Yohan Dwi Apriyanto
Antara kontroversi dan manfaat
Intervensi negara-negara barat
pada iran terhadap proyek pengayaan Uranium di republik Islam tersebut
merupakan terkini yan mengiringi perjalanan sejarah dari teknologi ini. Nuklir
sejak diciptakan hingga kini masih menjadi perdebataan serius dan ketakutan
tersendiri bagi sebagian orang. Energy yang dihasilkan merupakan keistimewaan
tersendiri dengan manfaat dan aplikasi yang beragam.
Masih
teringat tragedi kemanusiaan saat bom nuklir, little boy dan fat man diledakan di
Hiroshima-Nagasaki pada Perang Dunia kedua, kehancuran luar biasa terjadi dalam
waktu sekejap yang membuat Jepang saat itu menyerah kepada sekutu.
Sejarah
kelam memang tidak bisa dipisahkan dari jalannya perkembangan teknologi nukir.
Kasus di Cernobyl, Uni Soviet terjadi karena pembangkit ini dirancang untuk
menangani fungsi ganda, menghasilkan senjata nuklir dan listrik. Kejadian
tersebut membuat daerah sekitar pembangkit listrik tersebut tidak bisa
ditempati sejak 1986 karena pancaran radiasi akan terus ada hingga waktu yang
lama.
Peristiwa
diatas adalah awal mula orang mengenal nuklir. Image yang begitu buruk dan
lampau menakutkan, tetapi kenyataan tersebut tetap membawa Jepang sebagai
Negara pengguna teknologi nuklir untuk listrik (PLTN) ketiga terbesar, setelah
Amerika dan Perancis.
Albert
Einstein menggambarkan reaksi nuklir dengan rumus E = MC2, dimana
energy yang dilepaskan sama dengan masa atom yang hilang dikalikan dengan
kuadrat kecepatan cahaya. Bila C (kecepatan cahaya) sama dengan 180.000 km/s
kemudian dikuadratkan maka hasilnya tidak terhingga, begitulah energi dari
reaksi nuklir digambarkan.
Aplikasi,
selain untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Radiasi nuklir
dapat diaplikasikan pada bidang pertanian, industry, lingkungan dan medis.
Perkembangannya juga terbilang pesat dan mempunyai manfaat besar, inilah nuklir
untk tujuan damai. Sosialisai tentang nuklir pada masyarakat perlu agar
memberikan pengertian tentang manfaat dan bahayanya.
Sayangnya
muncul anggapan bahwa nuklir adalah musuh bersama dengan kedahsyatan daya
hancur yang ditimbulkan. Sikap paranoid yang membuat teknologi ini belum
termanfaatkan maksimal di Indonesia, contohnya belum ada satu pun PLTN yang
dioperasikan secara komersial di negeri ini. Fenomena yang muncul entah karena
konspirasi atau masih minimnya sumber daya manusia untuk meengelolanya.perlu
diketahui 16% listrik dunia dihasilkan dari reaksi fisi atom ini.
Sosialisasi
dirasa sangat diperlukan selain untuk mempersiapkan persepsi masyarakat dan
mengenalkan baik buruk dan cara dalam mengelola teknologi nuklir ini. Pro dan
kontra akan terus muncul karena masyarakat telah terlanjur beranggapan bahwa
nuklir hanya digunakan untuk keperluan militer dan senjata pemusnahan massal.
“Yang
protes itu vokal, yang diamkan jauh lebih banyak. Yang diam bisa juga setuju
atau tidak setuju, tetapi kalau kita lihat dari protes itu kan kelompok itu-itu
saja dan mereka menggunakan momen-momen tertentu saja. Jadi mereka ada. Tidak
dipungkiri, tetapi kita belum melakukan survey, tetapi saya yakin mereka akan
semakin naik, fifety-fifety, tujuan kita kedepan adalah lebih banyak yang pro
dari pada yang kontra,” ujur Ferhat Aziz, kepala biro kerjasama, hokum dan
humas batan pusat.
Sesuai
UU No. 17/2007, pada tahun 2016 akan dioperasikan PLTN pertama di Indonesia,
meski saat ini belum ada kepastian tempat pembangunan. Dikutip dari
Indonesia.go.id menristek Suharna Surapranta menyatakan pemerintah belum
menyetujui pembangunan karena berkaitan dengan keamanan dan skala prioritas
pemanfaatan sumber energy, berbeda dengan pernyataan menristek sebelumnya
Kusmayanto Kadiman.
“Saat
ini masih melakukan sosialisasi, mengingat pada 2016 Indonesia harus sudah
mengoperasikan PLTN secara komersial. Artinya secara politik rencana pembangunan
PLTN ini harus disetujui segera. Kami juga sudah menemukan lokasi yang bagus di
Jepara”, ujar beliau.
Meski
masih terjadi perdebatan akan kebijakan teknologi ini, nampaknya pemerintah
cukup bernafsu merelasasikan pembangkit energy nuklir, dimana sekarang DPR pun
sebenarnya telah menyetujui karena dianggap solusikrisis energy yang murah.
Pengalaman
Indonesia dalam pengembngan teknologi nuklir telah dimulai sejak tahun 1986 dan
telah mempunyai tiga reaktor di Yogyakarta, Bandung dan Serpong, sehingga
secara keseluruhan telah dinyatakan siap oleh IAEA (International Atomic Energy
Agency) untuk mengoperasikan, mengelola dan merawat PLTN.
Resiko
Kontravensi
terkait nuklirmuncul karena resiko yang dapat ditimbulkan, seperti keamanan dan
keselamatan terhadap bahaya radiasi nukir. Radiasi merupakan pancaran energy
melalui materi dalam bentuk panas, pertikel atau gelombang elektomagnetik
seperti cahaya dan foton dari sumber radiasi.
Sifat
radiasi adalah tidak dapat didieteksi oleh pancra indra manusia tetapi dapat
dideteksi dan dicacah dengan menggunakan detector, selain itu radiasi juga bisa
menembus materi. Dampak dari radiasi sangat berbahaya seperti yang terjadi di
Cernobyl, Uni Soviet, ledakan PLTN disana telah mengakibatkan kematian, kanker,
leukemia, muatsi gen dan menurunkan kesuburan pria wanita.
Bahan
utama dari nuklir adalah uranium yang harus ditambang, sehingga memiliki
potensi merusak terhadap lingkungan baik itu saat penambangan, transportasi,
pemurnian, pemrosesan dan pengayaan. Hasil pemisahan biji uranium atau
limbahnya juga mengandung bahan berbahaya, beracun dan radiatif. Limbh dari
penggunaan nuklir juga akan terus memancarkan radiasi dalam jangka waktu lama,
pengolahan dan penyimpana juga memerlukan perlakuan khusus.
Bila
salah dalam pengoperasian reactor, baik karena proses yangkompleks, kesalahan
manusia atau bencana alam sehingga dapa mengakibatkan nuclear meltdown dimana
terjadi kerusakan pada inti reactor sehingga terjadi panas berlebih dan
meleleh. Biala reactor meleleh dapat terjadi pelepasan radiasi besar-besaran,
bila hal tersebut sampai terjadi akan menimbulkan konsekunsi yang sangat besar.
Penggunaan
teknologi nuklir juga dikhawatirkan akan memicu dan meningkatnya perlombaan
senjata nuklir, seperti terjadi beberapa waktu dulu dimana India, Pakistan dan
Korea Utara mengembangkan nuklir yang artinya tidak untuk tujuan damai.
Manfaat
Pemanfaatan
energi nuklir yang paling signifikan adalah menghasilkan energy listrik (PLTN),
farmasi dan pertanian. Khusus untuk PLTN sudah 16 negara memanfaatkannya,
dengan USA sebagai pemakai terbanyak.
Perbandingan
jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk membangkitkan energy listrik sebesar
1000 MW selama satu tahun dibutuhkan 21 Ton Uranium sedangkan bila memakai Gas
Alam sebesar 970 kTon, untuk Minyak 1310 kTon dan Batubara 2360 kTon. Emisi Gas
CO2 yang dikeluarkan juga paling rendah dengan kisaran 5 gC / kWh dan yang
paling tinggi batubara dengan kisaran 310 gC/ kWh.
Bila dilihat
dari efisiensi penggunaan, bahan bakar nuklir memang sangat menjanjikan dengan
harga murah. “Saya lebih ngerti dan sudah mengalami PLTN di Perancis, listrik
di Perancis itu murah , perbandingan harga listrik per kWh kalo dirupiahkan Indonesia
dan perancis, itu lebih murah di Perancis. Akhirnya orang menggunakan listrik dengan
mudah, akhirnya teknologi bisa berkembang,” ujar Anwar Budianto dosen STTN
Batan.
Manfaat lain
di dunia medis adalah sterilisasi jaringan biologi menggunakan radiasi sebagai
aplikasi dari bank jaringan. Hasil nyata seperti amniotic membrane steril digunakan
untuk para penderita luka bakar, luka terbuka, lepra, dan graft tulang guna
perbaikan pada kerusakan tulang dan gigi. Pada bidang maufaktur dan industry
manfaat yang telah diaplikasikan seperti rekayasa nitridasi ion pada permukaan
logam. Kemudian permuliaan tanaman untuk meningkatkan produktifitas dan
menciptakan varietas-varietas unggul tanaman pangan, contohnya seperti bibit
padi jenis Mayang dan Mira-1.
Terlepas dari
segala manfaat dan resikonya, teknologi nuklir adalah salah satu alternative dan
suatu trobosan. Pengawasan dari berbagai pihak dan elemen masyarakat
diperlukan, selain itu sosialisasi agar dapat mengetahui bahaya dan cara
mengelolanya. Nuklir merupakan bahan material yang membutuhkan perhatian
khusus, pengembangan, dan inovasi untuk membuat teknologi ini lebih aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar